PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,08 persen pada kuartal IV tahun 2025.
Kepala Departemen Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, menyatakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih akseleratif, terutama karena dorongan periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.
“Kuartal keempat pertumbuhan ekonomi mungkin lebih akseleratif, mungkin akan tumbuh 5,08 persen. Di kuartal keempat didorong terutama oleh periode Nataru,” ujar Dian dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal IV yang digelar secara daring, Rabu (3/12).
Dian menambahkan, agar outlook fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat tercapai, pemerintah harus merealisasikan belanja sebesar Rp 934 triliun dalam dua bulan terakhir 2025.
Ia memaparkan indikator ekonomi selama Oktober–November masih menunjukkan ketahanan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 5 hingga 5,1 persen sepanjang 2025.
“Kami masih melihat ekonomi Indonesia cukup resilient. Perkiraannya pertumbuhan ekonomi akan berkisar antara 5–5,1 persen pada tahun ini,” ujar Dian.
Lebih lanjut, ia menyebut inflasi tetap terjaga di level 2,6 persen. Inflasi hingga akhir 2025 juga diperkirakan berada di angka yang sama, sehingga masih sesuai target Bank Indonesia di rentang 1,5–3,5 persen.
“Namun memang concern mungkin lebih pada kondisi neraca pembayaran, balance of payment, yang tahun ini mencatat defisit,” kata Dian.
Ia menilai target dan strategi pemerintah pada 2026 masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Realisasi belanja pemerintah yang lebih cepat dan ekspansif disebut akan menjadi faktor penting untuk menopang pertumbuhan tahun depan.
“Kami melihat ada potensi perbaikan dari sisi realisasi belanja, ke depannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tahun 2026,” tutup Dian.
sumber kumparan
